puah dok sajo

Wednesday, May 31, 2017

PAGANISME: KEPERCAYAAN ATAU AGAMA?

“Jangan sebut Pagan
Apabila kita menyebut “Pagan”, sesetengah masyarakat akan beranggapan Pagan ataupun Paganisme adalah penyembah berhala kepada patung, batu dan pokok dan menganggap kehidupan seorang Paganist adalah kuno dan ketinggalan zaman.
Sesetengahnya juga mengatakan “kamu seorang Pagan mempunyai banyak Tuhan disembah dan jika kamu bukan seorang Kristian, Islam, Buddha dan Hindu, kamu adalah seorang Pagan. Pendek kata, jangan panggil saya Pagan dan jangan guna perkataan Pagan di dalam perkataan kamu. Ini menunjukkan perkataan Pagan seolah-olah merupakan satu senjata yang berbahaya digunakan oleh seorang pahlawan untuk menjatuhkan musuhnya.
Justeru itu, sesetengah masyarakat telah menggunakan perkataan alternatif seperti agama asal ataupun agama tradisi dengan tujuan supaya Paganist tidak dipandang rendah oleh masyarakat.
Akan tetapi sejauh manakah pemikiran dan perspektif masyarakat terhadap Pagan berubah walaupun kita tidak digalakkan untuk menggunakan perkataan ini?
Dari sudut renungan secara individual, saya ingin mengatakan bahawa pemikiran dan perspektif seseorang akan berubah sekiranya dia memahami siapakah itu Pagan ataupun Paganisme dan bagaimana nilai kehidupan sebenar mereka dengan lebih mendalam. Saya tidak melihat penggunaan perkataan Pagan akan menjejaskan maruah, menindas dan merendah-rendahkan martabat seseorang kerana perkataan Pagan digunakan secara universal oleh seluruh masyarakat dunia dari sejak dahulu lagi.
Penggunaan perkataan ini bergantung kepada pemahaman dan perspektif seseorang individu apabila mengutarakan dan membincangkan topik ini.


Apakah itu Pagan?
Christopher King dari University’s Archaeology Department mengatakan bahawa “Recent archaeological studies of paganism highlight that Paganism was not a formal religion with fixed doctrines and rules, but a very varied set of beliefs and practices through which local communities interpreted their world.  Selain itu, Marawolf of the Covenstead di dalam penulisannya pula mengatakan bahawa “Pagan is an umbrella term covering many different religions and belief systems, it is a spiritual way of life that rooted in the ancient nature religion. It is also sometimes referred as “The Old Religion”, pre-Christian religion. Pagan may practice different religions based upon their geographical location or cultural background”.
Pagan juga dirujuk sebagai “Polytheistic Religion” dimana mereka mempercayai banyak “Gods and Goddesses dalam penyembahan. Menurut definisi oleh nenek kepada penulis blog yang saya temui pula, Pagan merupakan kepercayaan yang diwarisi turun temurun dari nenek moyang dan menganggap pagan itu bukan agama kerana walapun saya seorang Kristian tetapi saya ada hak untuk mengamalkan kepercayaan ini.
Melalui perkongsian saya dengan seorang aktivis di Jogjakarta yang aktif dalam mempertahankan hak-hak budaya masyarakat Jawa mengatakan bahawa Pagan adalah suatu agama dasar dimana ciri-ciri asas Pagan yang menggunakan objek, simbol di dalam penyembahan mereka juga terdapat di dalam agama-agama seperti Kristian, Buddha dan Hindu.
Contohnya, agama Kristian menggunakan patung Jesus dan Maria didalam gereja. Begitu juga dengan agama Hindu dan Buddha dimana Hindu menggunakan patung Dewa Siva di dalam kuil dan Buddha menggunakan patung Bharma di tokong.
Ciri-ciri asas Pagan ini telah diadaptasikan dan diubah suai mengikut kesesuaian kepada agama-agama popular ini. Oleh itu, Kepelbagaian dalam pendefinisian ini menyebabkan persoalan “apakah itu Pagan” susah untuk dijelaskan secara terperinci.


KESIMPULAN
Kunci yang termudah untuk memahami maksud dari paganisme adalah konsep dari kepercayaannya dan faktor sejarah dibelakangnya yang sangat berkaitan dengan ritual-ritual yang dilakukan, paganisme bukanlah hal yang asing dalam kehidupan kita namun sangat asing jika kita mencuba untuk membedahnya, kerana semakin banyak yang kita tahu justeru semakin bertambah ketidak-tahuan kita, yang terpenting adalah mencuba untuk memahaminya dengan begitu semua hal yang kita tahu boleh kita susun dan diletakkan ditempatnya masing-masing.


Salam sayang buat semua

Friday, February 10, 2012

syarat dan adab2 "istighfar"




Istighfar yang diterima oleh Allah SWT harus memenuhi syarat-syarat dan etikanya; yaitu, antara lain:
1. Syarat yang pertama adalah: niat yang benar dan ikhlas semata ditujukan kepada Allah SWT. Karena Allah SWT tidak menerima amal perbuatan manusia kecuali jika amal itu dilakukan dengan ikhlas semata untuk-Nya. Allah SWT berfirman:
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus" [QS. Al Bayyinah: 5].
Dan sabda Rasulullah Saw :
"Seluruh amal perbuatan manusia ditentukan oleh niatnya. Dan orang yang beramal mendapatkan balasan atas amalnya itu sesuai dengan apa yang diniatkannya". Hadits muttafaq alaih.
2. Syarat kedua adalah: agar hati dan lidah secara serempak melakukan istighfar. Sehingga tidak boleh lidahnya berkata: aku beristighfar kepada Allah SWT, sementara hatinya ingin terus melakukan maksiat. Dari Ibnu Abbas r.a. diriwayatkan, ia berkata: "orang yang beristighfar kepada Allah SWT dari suatu dosa sementara ia masih terus menajalankan dosa itu maka ia seperti orang yang sedang mengejek Rabbnya!"
Rabi'ah berkata: istighfar kita butuh kepada istighfar lagi! Jika istighfar kita hanya dengan lidah saja, tidak disertai dengan hati.
3. Di antara adab yang melengkapi istighfar itu adalah: agar ia berada dalam keadaan suci, sehingga ia berada dalam kondisi yang paling sempurna, zhahir dan bathin. Seperti dalam hadits Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. (dan apa yang diucapkan oleh Abu Bakar itu adalah benar adanya) meriwayatkan kepadaku bahwa ia mendengar Rasulullah Saw bersabsda:
"Tidak ada seseorang yang berbuat dosa, kemudian ia bangun dan bersuci serta memperbaiki bersucinya, kemudian ia beristighfar kepada Allah SWT, kecuali Allah SWT pasti mengampuninya" [Al Hafizh berkata: hadits ini diriwaytkan oleh Ahmad dan yang empat dan Ibnu Hibban mensahihkannya. Fathul Bari: 11/ 98. Sedangkan dalam Jami' Shagir dinisbahkan kepada Abi Daud dan Tirmizi. Sementara Al Albani menyebutkannya dalam Dha'if al Jami' (5006)]. Kemudian Rasulullah Saw membaca ayat :"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" [QS. Ali Imran: 135].
Dalam hadits Abu Bakar secara marfu' dikatakan:
"Tidak ada orang yang dianggap terus melakukan dosa jika ia langsung beristighfar dan meminta taubat, meskipun dalam satu hari ia dapat mengulang (dosa itu) sampai tujuh puluh kali " [Dalam Fathul Bari: Hadits dikeluarkan oleh Abu Daud dan Tirmizi juga].
4. Di antara adab itu adalah: agar ia ber istighfar kepada Allah SWT, dan ia berada dalam kondisi takut dan mengharap. Karena Allah SWT menyifati diri-Nya dengan firman-Nya:
"Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya" [QS. Ghafir: 3].
Dan firman Allah SWT :
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [QS. Al Maidah: 98]."Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia sekalipun mereka zhalim, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya" [QS. ar-Ra'd: 6].
"Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [QS. al Hijr: 49].
Ayat-ayat semacam ini banyak, dan seluruhnya menanamkan keseimbangan dalam hati antara takut dan mengharap. Tidak ada yang merasa aman dari balasan Allah SWT, kecuali mereka yang merugi. Dan tidak ada yang putus asa dari rahmat Allah SWT kecuali orang-orang kafir.
Oleh karena itu orang yang melakukan dosa tidak seharusnya meninggalkan istighfar, sebanyak dan sebesar apapun dosa yagn telah ia perbuat. Karena ampunan Allah SWT lebih besar dari dosanya itu, rahmat-Nya lebih luas, dan ampunanNya lebih besar.
Dalam hadits qudsi yang terkenal, yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Dzar dari Nabi Saw dari Rabbnya Azza wa Jalla:
"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa pada malam dan siang hari, dan Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya, maka minta ampunlah kepada-Ku niscaya Aku ampuni kalian ".
5. Di antara adab itu adalah: agar ia memilih waktu yang utama. Seperti saat menjelang subuh. Seperti firman Allah SWT :
" Dan yang memohon ampun di waktu sahur" [QS. Ali Imran: 17]."Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)" [QS. adz-Dzariaat: 18].
Dan ketika anak-anak Ya'qub berkata kepada ayah mereka: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)". Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [QS. Yusuf: 97-98].
Para mufassir berkata: beliau menunda istighfar itu hingga waktu menjelang subuh, karena pada saat itu, doa lebih dekat untuk dikabulkan, jauh dari ria, lebih bersih bagi hati, dan ia adalah waktu tajalli Ilahi pada sepertiga terakhir dari waktu malam.
6. Di antara adab itu adalah: istighfar dalam shalat. Pada saat bersujud, sebelum salam atau setelah salam.
Rasulullah Saw telah mengajarkan Abu Bakar untuk mengucapkan sebelum salam: "Wahai Allah, sesungguhnya aku telah berbuat zalim kepada diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau, maka ampunilah daku dengan ampunan dari-Mu, dan kasihilah aku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi ampunan dan Maha Penyayang ".
7. Di antara adab itu adalah: agar ia berdo'a bagi dirinya sendiri dan bagi kaum mu'minin, sehingga ia masuk dalam kelompok mereka, semoga Allah SWT menyayanginya dan mengampuninya dengan berkah mereka dan dengan masuk dalam kelompok mereka.
Oleh karena itu kita dapati para nabi tidak hanya ber istighfar kepada diri mereka. Namun juga bagi diri mereka, bagi kedua orang tua mereka, serta bagi kaum mu'minin dan mu'minat seperti terdapat dalam do'a Nur dan Ibrahim serta nabi-nabi lainnya.
Di antara do'a Nuh itu adalah:
"Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan" [QS. Nuuh: 28].
Dan dari do'a Ibrahim adalah:
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang -orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)" [ QS. Ibrahim: 41].
8. Di antara adab itu adalah: agar ia berdo'a dan ber istighfar dengan redaksi yang disebutkan dalam al Quran dan sunnah. Karena ia adalah redaksi yang terbaik, paling besar nilainya, paling luas maknanya serta paling merasuk dalam hati. Berbeda halnya dengan redaksi-redaksi doa dan wirid lain yang dibuat oleh manusia, di sana tidak ada kemanusiaan susunan kalimat al Quran serta keindahan kata-kata yang digunakan dalam hadits.
Dan dalam ber istighfar dan berdo'a dengan al Quran dan hadits itu mendapatkan dua balasan:
  1. Balasana doa dan istighfar.
  2. Balasan mengikuti al Quran dan sunnah.
Di antara redaksi-redaksi doa al Quran adalah; doa yang diucapkan oleh Adam, Nuh, Ibrahim dan nabi-nabi serta rasul-rasul yang lain. Di antaranya adalah:
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi" [QS. al A'raaf: 23]."Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, " Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" [QS. al Mumtahanah: 4-5].
"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum kafir " [QS. Ali Imran: 147].
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang" [QS. Al Hasyr: 10].
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu"; maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti" [QS. Ali Imran: 193].
Dan dalam hadits terdapat do'a dengan redaksi yang bermacam-macam. Di antaranya adalah sayyidul istihgfar yang telah kami sebutkan sebelumnya. Di antaranya adalah:
"Wahai Tuhanku, ampunilah kesalahanku, kebodohanku serta tindakanku yang berlebihan dalam urusanku".
Di antaranya adalah:
"Ya Allah, jauhkanlah daku dari kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahanku dengan air, salju dan embun. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahan seperti baju yang putih dibersihkan dari kotoran". Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abi Hurairah dan diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dari A'isyah. Dan adalah Rasulullah Saw berdo'a dengan do'a itu setelah takbiratul ihram dalam shalat, serta sebelum membaca surah Al Fatihah.
Di antaranya adalah:
"Ya Allah, ampunilah kesalahanku, luaskanlah rumahmu dan berilah keberkahan dalam rezekiku". diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmizi serta ia menilainya sebagai hadits hasan, dan Abu Ya'la serta periwayat yang lain dari Abi Musa.
Judul Asli: at Taubat Ila Allah
Pengarang: Dr. Yusuf al Qardhawi
Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani
Penerbit: Maktabah Wahbah, Kairo
Cetakan: I/1998

sumber:http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Taubat/Syarat.html

Friday, January 6, 2012

PERSOALAN SERING TERBANGKIT DI HATI



KENAPA AKU DIUJI?


"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Surah Al-Ankabut : 2-3) 


KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN? 


"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (Surah Al-Baqarah : 216)


KENAPA UJIAN SEBERAT INI?


"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Surah Al-Baqarah : 286) RASA FRUST? "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." (Surah Al-Imran : 139)


BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA? 


"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan) & bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)." (Surah Al-Imran : 200) "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk." (Surah Al-Baqarah : 45)


APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?


"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka."(Surah At-Taubah : 111)


KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?


"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal." (Surah At-Taubah : 129)


AKU DAH TAK DAPAT BERTAHAN LAGI !!!!! 


"... ..dan janganlah kamu berputus asa daripada rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." (Surah Yusuf : 12)


I said to Allah : "I hate life" Allah replied :"Who asked you to love life..?? Just love me and life will be beautiful ♥ Sahabatku, janganlah kau merasa takut, rugi & menyesal untuk meninggalkan sesuatu kerana Allah. Janji Allah itu pasti & Allah tidak pernah memungkiri janji-Nya. Sesungguhnya ada sesuatu yang lebih baik yang telah Dia takdirkan buat hamba-Nya yang tidak pernah berputus harap untuk memohon hanya yang terbaik dari-Nya. Takkan menyesal buat mereka yang melakukan sesuatu & meninggalkan sesuatu semata-mata hanya kerana Allah

KERANAMU IBU



♥♥ Kisah Benar ♥♥ Pelajar : Ustazah,doakan saya ustazah,saya nak dapat 5A dalam UPSR ni. Serius.


Ustazah:Ya,insyaAllah ustazah doakan.


Pelajar : Ustazah kata nak doakan,tapi ustazah tak mintak nama saya pun.


Ustazah :Ya,apa nama awak?


Pelajar : Adam ustazah.


Ustazah : Kenapa awak macam beria-ia sangat ni?


Pelajar : Saya kena dapatkan 5A jugak,sebab saya nak tuntut 
hadiah dari mak saya. Mak saya kata,kalau saya 
dapat 5A,saya boleh mintak apa saja.
Mak saya tak tahu lagi apa saya nak.


Ustazah : Boleh ustazah tahu apa permintaan Adam?


Pelajar : Saya nak mak saya tutup aurat ustazah.
Ustazah terkejut dan terharu,lantas beliau mengangkat dua tangannya dan terus berdoa untuk si pelajar tadi. Allahu Rabbi..♥♥



Wednesday, December 28, 2011

PUAH PLOP DOH....

KERANA AURAT



Apabila bercakap mengenai aurat secara keseluruhannya memfokuskan kepada kaum hawa ini kerana aurat mereka lebih berat untuk dilaksanakan berbanding lelaki,dan mejadikan satu masalah yg besar didalam kalangan umat islam pada zaman kelalaian ini termasuklah di dalam masyarakat malayu.


Persoalan penutupan aurat wanita dipandang remeh oleh sebilangan besar masyarakat kita.Kononnya masalah penutupan aurat adalah hak induvidu .Tebal atau nipis iman di dada bukan terletak pada gaya atau fesyen pakaiannya.

Betulkah dan bagaimanakah pula seriusnya masalah pendedahan aurat dalam media massa sehingga menimbulkan kacau-bilau dan simpang -siur di dalam gaya kehidupan kita? Mentaliti juga sangat dipengaruhi oleh persoalan pendedahan aurat rupa-rupanya.

Kebimbangan hari ini tidak terhenti kepada persoalan aurat semata-mata malah menular kepada isu implikasinya yang mengundang kepada kemungkaran seksual, pembuangan bayi, penderaan dan pelakuan zina dalam masyarakat yang mengakui dirinya Islam.

Perkembangan media massa kini yang pada asalnya merupakan elemen penyebaran maklumat kian tersingkir dengan memperlihatkan kepada kita seolah-olah ia medan untuk mengaut keuntungan semata-mata. Di sinilah bermulanya unsur yang mendesak kepada saingan untuk mengeksploitasikan aurat wanita sebagai umpan paling laris lagi mujarab.

Bermulanya dengan majalah hiburan yang boleh dikatakan 100% terlibat dalam eksploitasi kaum hawa seperti URTV, Hai, sehinggalah kepada majalah-majalah komik Mangga , Syok dan Remaja malah dalam keadaan tertentu penerbitan bacaan ilmiah dan berunsur maklumat juga tidak melepaskan peluang untuk menggunakan umpama pelaris seperti Jelita, Wanita, Dewan Siswa dan Dewan Masyrakat. Ini belum dikira lagi majalah -majalah yang kian membanjiri pasaran tempatan hari ini, yang sengaja diimport dari luar seperti Her World, She Elle, Vogue dan Cosmolitan sebagai contoh.

Dalam konteks ini, timbul persoalan tentang hukum kerjaya wanita dalam media massa terutama sebagai model iklan atau cover girl yang menjadi kegilaan remaja islam masa kini. Prof.Dr Shalaby menggariskan tentang maksud wanita berkerjaya dalam Islam sebagai mereka yang berkerja di luar rumah dengan menyebut beberapa pra syarat yang perlu diikuti iaitu:-
* Boleh menutup aurat dengan kebenaran tanpa ada paksaan untuk membukanya
* Tidak menjerumuskan ke arah pergaulan bebas antara pekerja lelaki dan wanita
* Tidak memerlukan pergerakkan agresif yang menampakkan rasa ghairah golongan lelaki melihatnya
* Tidak menimbulkan fitnah seperti menarik perhatian atau rasa ghairah lelaki
* Kerjaya itu mestilah bukan jawatan tertinggi pemutus(decision maker/decesive leader)yang dikhususkan untuk golongan leleki

Ini bertepatanlah dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah:-
"Aku tidak meninggalkan sesudahku suatu fitnah yang lebih besar bahayanya bagi kaum lelaki selain wanita". (muttafaqun A'laihi)

Sebagai rumusan, kita boleh menyimpulkan faktor berlakunya pengeksplotasikan aurat wanita hari ini sebagai:
* Penglibatan wanita dengan kerelaan yang tidak menyedari senario. Pengeksplotasikan ini sebagai satu bentuk penghinaan kepada mereka. Ini berlaku hasil daripada gagalnya panduan suasana persekitaraan dan sistem pendidikan mereka
* Pihak penerbitan yang mengambil kesempatan atas kelemahan wanita dan undang-undang
* Kerajaan dan undang-undang yang tidak ada usaha ke arah membendung gejala eksplotasi aurat wanita secara serius malah kadangkala sebagai faktor penggalak.
* Masyarakat yang turut sama memberi sokongan secara langsung atau tidak

Untuk itu, sistem perundangan negara ini, khususnya Akta Media Cetak dan Elektronik perlu diislamisasikan dengan kadar segera. Kesucian agama hendaklah diutamakan meskipun tidak mendatangkan banyak keuntungan yang berbentuk duniawi kemudian hendaklah isu ini dapat diatasi dan dibendung... ..

Wanita Seri Pemuda, Mulia Agunglah Pemuda, Hina Wanita Rosaklah Pemuda, Rosak Pemuda Binasalah Negara





sumber:http://virtualfriends.net

Tuesday, December 27, 2011

MENIPU!!!



Sama ada kita kaki menipu atau selalu ditipu, kedua-duanya tidak baik untuk manusia yang mempunyai harga diri. Dua perkataan yang bunyinya nyata lebih kurang sama. Apa yang jelas, kedua-duanya mempunyai makna yang tersendiri. Menipu bermaksud, mengenakan tipu daya. Manakala ditipu pula ialah, diperdaya oleh orang lain.Kenapa harus menipu? Atau kenapa harus diberi peluang kepada orang lain untuk membenarkan mereka menipu diri kita?

"Kak Tipah Tertipu, Sudah dikecek, dikecong pula"
Peribahasa di atas bermaksud, kena tipu lebih dari sekali.Amat malang bagi manusia yang tidak menjadikan kesilapan masa lalu sebagai panduan pada masa mendatang. Lebih malang apabila menyalahkan takdir di atas kesilapan diri sendiri akibat ditipu oleh orang lain. Menyalahkan takdir seperti juga menyalahkan Allah. Takdir itu tidak akan berlaku sekiranya, kita mengambil iktibar di atas perkara lepas.



John Santayana pernah berkata,
“Celakalah manusia yang mengulangi kesilapan yang pernah sejarah ceritakan.”
Kenyataan John Santayana ini sebenarnya telah disuarakan sendiri oleh Nabi Muhammad saw pada 1500 tahun lalu.Kata baginda,
“Orang yang beriman tidak akan kena sengat dua kali dalam satu lubang" (Sahih Muslim).

Apakah segnifikannya hadith di atas terhadap diri manusia? Hadith tersebut mengajar manusia bahawa kehidupan seseorang muslim yang mukmin, seharusnya terhindar dari melakukan kesilapan yang sama lebih dari sekali.Kerana ia melambangkan kebodohan dan kecuaian. Sedangkan Islam membawa panji kebijaksanaan dan keberhatian yang membawa kepada kebaikan kepada semua makhluk.

“Orang yang bijak itu nampak lebih besar walaupun umurnya masih muda, Manakala orang yang jahil itu nampak kecil walaupun umurnya sudah tua.”
Ayat di atas bukanlah hadith atau dalil-dalil yang dapat menghujahkan hukum.Ia cumalah sebuah ungkapan syair yang saya petik dari ribuan syair berbahasa Arab. Syair ini menggambarkan bahawa kebijaksaan itu tidak datang pada yang tua atau muda. Ia bergantung kepada manusia itu sendiri. Sama ada mahu menjadi Bijak atau Jahil.Beruntunglah mereka yang bijak dan mukmin, kerana mereka tidak akan menipu dan tertipu.

“Siakap senohong, Gelama ikan Duri, Bercakap bohong, lama-lama mencuri.”

Bohong atau menipu adalah dua perkataan yang sama maknanya. Orang-orang Melayu dahulu, sangat kreatif dalam membina peribahasa.Ungkapannya indah, halus bunyinya dan mendalam isinya.Bohong atau menipu, membawa impak besar kepada diri yang menipu dan juga orang sekelilingnya. Kerana menipu bukan sahaja membawa impak negatif diri penipu, tetapi kadangkala memberi kesan kepada masyarakat. Menipu dalam apa jua, adalah sesuatu yang dilarang oleh Islam. Sehinggakan Rasulullah menegaskan bahawa menipu untuk sekadar bergurau juga tidak dibenarkan dalam Islam. Sepertimana yang dikatakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadith,
“Celakalah orang yang berbicara, padahal dia menipu, untuk sekadar membuat orang-orang tertawa, celakalah dia, kemudian celakalah dia." (Hadith ini Sahih dalam Bulughul Maram oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqolani)


Moga kita tidak termasuk dikalangan orang yang menipu dan tertipu.Kerana orang yang bergantung harap kepada Allah, dan sentiasa berusaha untuk menjadi Muslim yang mukmin, pasti tidak akan menipu atau tertipu.Kepada Allah segalanya dikembalikan.





rujukan:iluvislam.com





Dari Ummu Kalsum binti ‘Uqbah r.a., sesungguhnya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Bukanlah termasuk pendusta orang yang mendamaikan manusia.
Ditambahnya yang baik atau dikatakannya yang baik.” (Hadis riwayat Bukhari)


Monday, December 26, 2011

mg pahang dok?


Thursday, October 20, 2011

RAHSIA CINCIN NABI SULAIMAN




Wahab bin Munbih mengatakan bahwa cincin Sulaiman as berasal dari langit yang memiliki empat sisi. Diantara sisinya tertulis kata “Laa Ilaha Illallahu Wahdahu Laa Syariika Lahu Muhammadun Abduhu wa Rosuuluhu, artinya : ‘Tidak ada tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagi-Nya. Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya” Pada sisi kedua tertulis,”Allahumma Maalikal Mulki Tu’til Mulka Man Tasya wa Tanzi’ul Mulka Man Tasya wa Tu’izzu Man Tasya wa Tuzillu Man Tasya, artinya : ‘Wahai Allah Raja yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki, Engkau cabut (kekuasaan) dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki” Pada sisi ketiga tertulis,”Kullu syai’in Haalikun Illalloh. Artinya : ‘Segala sesuatu akan musnah kecuali Allah.” Dan pada sisi keempat tertulis,”Tabarokta Ilahiy Laa Syariika Laka. artinya : ‘Maha suci Engkau wahai Tuhanku yang tidak ada sekutu bagi-Mu.” Cincin tersebut memiliki cahaya yang bersinar yang apabila dikenakan maka akan berkumpul para jin, manusia, burung, angin, setan dan awan.
Dia juga mengisahkan bahwa suatu hari Sulaiman hendak berwudhu maka ia menyerahkan cincinnya itu kepadanya (budak perempuannya yang bernama Aminah). Ketika itu ada jin yang bernama Sokhr yang mendahului Sulaiman masuk ke tempat wudhu dan bersembunyi dibalik pintu. Tatkala Sulaiman memasuki tempat wudhu untuk menunaikan keperluannya lalu setan itu keluar dari dalam tempat wudhu dengan menyerupai wajah Sulaiman sambil mengibas-ngibas jenggotnya yang bekas wudhu dan tidak berbeda sama sekali dengan Sulaiman dan mengatakan –kepada Aminah,”Cincinku wahai Aminah.” Aminah pun memberikan cincin tersebut kepadanya dan dia meyakini bahwa ia adalah Sulaiman maka cincin itu pun berada di tangannya. Lantas dia pun duduk di singgasana Sulaiman sehingga golongan burung, jin, setan pun tunduk kepadanya.
Tak berapa lama Sulaiman as selesai berwudhu dan mengatakan kepada Aminah,”Cincinku.” Aminah pun bertanya,”Siapa anda?” Dia menjawab,”Aku Sulaiman bin Daud.” Dan tampak terdapat perubahan pada penampilannya. Aminah berkata,”Engkau bohong, sesungguhnya Sulaiman telah mengambil cincinnya dan saat ini dia tengah duduk di singgasanan kerajaannya.” Maka tahulah Sulaiman bahwa dia telah mendapati suatu kesalahan.” (Mukhtashor Tarikh Dimasyq juz III hal 379)
Wahab bin Munbih juga menjelaskan bahwa pada saat Sulaiman ke kamar kecil maka setan yang menyerupai Sulaiman mendatangi budak perempuannya tanpa ada kecurigaan darinya. Setan itu lalu mengambil cincin tersebut darinya, meletakkannya di jarinya dan langsung pergi ke istana Sulaiman serta duduk diatas singgasananya. Berdatanganlah para tentaranya dari golongan manusia, jin dan burung dan mereka semua berdiri dihadapannya sebagaimana biasanya. Mereka menyangka bahwa ia adalah Sulaiman.
Tatkala Sulaiman keluar dari kamar kecil dan meminta cincin dari budak perempuannya itu lalu budak perempuan itu melihat kearahnya dan tampak terdapat perubahan didalam penampilannya. Budaknya pun bertanya,”Siapa kamu?” Dia menjawab,”Aku Sulaiman bin Daud.” Budak itu berkata kepadanya,”Sulaiman telah mengambil cincinnya, dia sudah pergi dan duduk diatas singgasananya.” Sulaiman pun menyadari bahwa setan telah memperdayai budak perempuannya dan mengambil cincin darinya.
Kemudian Sulaiman pun berlari ke padang tandus hingga pada suatu ketika ia merasa sangat lapar dan dahaga. Dan terkadang ia meminta kepada orang-orang agar memberikannya makanan sambil mengatakan,”Aku Sulaiman bin Daud.” Namun orang-orang tidak mempercayainya. Sulaiman berada dalam keadaan lapar dan tanpa tutup kepala ini selama 40 hari.
Sampailah Sulaiman di tepi pantai dan dia menyaksikan sekelompok nelayan lalu ia pun menghampiri dan bekerja bersama mereka sebagai seorang nelayan. Kemudian Asif bin Barkhoya berkata,”Wahai orang-orang Bani Israil sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh sekelompok setan dan sesungguhnya Sulaiman telah pergi dengan ketakuTan diwajahnya.” Tatkala setan yang duduk di singgasana itu mendengar perkataan tersebut maka ia pun pergi menuju lautan dengan perasaan takut dan membuangnya. Cinicin yang dibuang itu lalu dimakan oleh ikan salmon yang kemudian ikan itu dijaring oleh Sulaiman dengan izin Allah swt.
Dan ketika Sulaiman menyembelih perut ikan tersebut maka ia mendapati cincinnya berada didalamnya lalu dia pun memakainya di jarinya dan bersujud syukur kepada Allah swt. Setelah itu dia kembali ke singgasananya dan duduk diatasnya sebagaimana disebutkan didalam firman Allah swt :
وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ
Artinya : “dan Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat.” (QS. Shaad : 34) – (Bada’i az Zuhur fii Waqo’i ad Duhur juz I hal 85)