puah dok sajo

Friday, April 1, 2011

Rinduku di Puncak Menara Sujud

Melewati siang dalam kepenatan jiwa
Menyusuri malam dengan kesunyian hati
Gumpalan dosa mengikuti jiwa yang kering
Sesal isak meremas persendian raga

Dalam bulir-bulir waktu
Berkejaran rasa, menjelma menjadi alunan sesak
Tanpa harapan, tiada tujuan
Melangkah dalam kehampaan

Mengejar kebahagiaan semu
Bersama nyanyian tanpa makna
Tertawa lepas di atas altar maksiat
Gelak hati merintih dalam kepedihan

Nun jauh dari naluri suci
Arak memabukkan menari-nari
Tanpa cacat dalam gelas putih
Hingga memabukkan diri ini
Melebur dalam lautan dosa
Malam terasa memekakkan gendang telinga

Masa bergulir melahirkan remang-remang asa
Warna hitam mendung berganti menjadi bianglala indah
Dalam pusaran waktu cinta-Nya menyapa
Mengalir sejuk ke relung jiwa yang tandus
Jeritan tangis pilu menghampar
Menyesali ruh dan jasad yang tlah tersesat jauh
Hidung tersumbat oleh dosa-dosa masa lalu
Jiwa tertatih ingin berdiri, menggenggam erat Kasih-Nya

Ya Allah,
Dalam kehampaan jiwa
Tlah Kau tuangkan air cinta-Mu
Pada diri yang tlah berlumur dosa
Pada hati yang bersimbah kemunafikan

Ya Allah,
diri malu mengharap ampunan-Mu
Namun kuyakin Engkau teramat Penyayang
Meski hamba-hamba-Mu berserakan dosa

Ya Allah,
dalam sesal tak bertepian
Ku ingin teguh berjalan dalam keridhaan
Rinduku pada-Mu menggelora
Menggebu dalam puncak menara sujud
Genggam jiwa yang sedang meronta
Mengharap luapan dosa Engkau Ampuni
Dalam puncak menara sujud khusyuk pada-Mu
Pasrah ini kugantungkan.

2 comments:

  1. Wanita pendamba syurga
    Pesona akhlakmu bagai mutiara yang berkilauan
    Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun
    Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda
    Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga
    Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami
    Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi.

    Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu
    Menari-nari di atas lantai dansa
    Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal
    Engkau justru mengurung diri
    Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib
    Mengembara dalam pencarian jati diri.

    Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi
    Sibuk memoles tubuh dan wajah
    Berlomba memamerkan aurat mereka
    Engkau justru tampil bersahaja
    Dalam balutan gamis dan kerudung panjang
    Engkau sembunyikan auratmu
    Agar tak terjamah pesona kecantikan itu
    Dari mata-mata lelaki jalang.

    Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas
    Menikmati euphoria tanpa batas
    Menebar cinta basi pada lelaki
    Engkau justru menangis dalam sujud
    Mendaki taubat dalam bukit tahajud
    Mengemis ampunan pada Penggenggam nyawa
    Menutup lisan dari bicara sia-sia.

    Di saat wanita-wanita lain mengidolakan
    Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona
    Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah
    Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka
    Puas jika namanya di puja-puja
    Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia
    Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama
    Karena takut jatuh pada perbuatan riya’.

    Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza
    Menghamburkan materi dengan sia-sia
    Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola
    Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya.
    Merenda istigfar di atas sajadah cinta.

    Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman
    Bercengkerama liar dengan segala kemewahan
    Sibuk memuja artis-artis idaman
    Engkau justru sibuk mengkaji ilmu
    Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu
    Berjibaku dengan segala kesulitan
    Meneriakkan kalimat jihad militan.

    Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis
    Menggumbar gosip sesama secara sadis
    Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis
    Yang kau jadikan pegangan hidup
    Agar iman di dadamu tidak redup.

    Wanita pendamba syurga…
    Agungnya akhlakmu berselimut mutiara
    Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama
    Akan Allah amanahkan
    Engkau calon madrasah pertama
    Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia

    ReplyDelete